Minggu, 24 November 2013

CERITA TAWASUL

3 Pemuda Dalam Goa

Oleh: Dr. H. M. Baihaqy, Lc MA – Ketua Ikadi Surabaya

Tiba-tiba pintu goa tertutup, tepat dimulut goa terdapat batu besar yang menutup pintu goa. Tiga pemuda yang sedang istirahat dari perjalanan jauhnya itu terbangun secara serentak. Betapa diri mereka terancam tidak dapat keluar, dan segera berusaha menyingkirkan batu besar itu sekuat tenaga, namun sia-sia.

Akhirnya, tiada jalan lain kecuali bermohon dan bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang menggenggam alam raya ini, Allah yang mengetahui nasib tiap manusia, yang menjadikan kematian dan kehidupan manusia. Ketiga pemuda tersebut sepakat untuk bertawasul kepada Allah dengan amal kebaikan yang pernah mereka lakukan masing-masing.

Pemuda pertama berdoa: “Ya Allah, aku pernah berbuat amal kebaikan terhadap ibu-bapakku yang sudah sangat tua. Aku adalah penggembala yang tinggal bersama istri, anak dan kedua orang tuaku. Setiap aku pulang dari gembalaan, selalu aku beri minum susu pada kedua orang tuaku, lalu anak dan istriku. Namun suatu ketika aku terlambat hingga sore hari. Saat aku pulang ternyata kedua orang tuaku sudah tertidur sehingga aku menungguinya sampai bangun pagi hari, aku tidak memberikan susu kepada anakku kecuali kuberikan dahulu kepada orang tuaku meskipun saat itu anakku menangis-nangis di kakiku. Demi Allah, jika Engkau melihat ini sebagai kebaikan maka bukalah pintu goa ini agar kami selamat.

Tiba-tiba pintu itu terbuka sedikit dengan karunia Allah, namun mereka masih belum bisa keluar.

Giliran pemuda kedua berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai gadis layaknya remaja yang mencintai gadis lain, dia adalah anak pamanku. Aku jujur benar-benar cinta padanya. suatu ketika aku mengajak dirinya untuk berbuat bejat namun ia menolaknya kecuali harus membayar seratus dinar. Aku pun berusaha dengan sangat payah untuk mendapatkan uang seratus dinar, dan terkumpulkan. Lalu aku mengajaknya berbuat bejat, namun ketika hendak melakukannya, ia berkata, : “Hai hamba Allah, ingatlah kepada Allah dan bertaqwalah, jangan engkau merenggut kehormatan seseorang kecuali dengan cara yang benar”. Aku tiba-tiba tersadar, aku batalkan dan aku tinggalkan seratus dinar itu padanya. Demi Allah, jika ini Engkau lihat sebagai kebaikan amal, maka bukalah pintu goa ini agar kami bisa selamat.

Tiba-tiba pintu itu terbuka lagi sedikit dengan karunia Allah, namun mereka masih belum bisa keluar.
Akhirnya sampai giliran pemuda ketiga: “Ya Allah, sesungguhnya aku memiliki banyak pekerja yang bekerja dikebunku, aku berikan upah setiap pekerjaan mereka kecuali ada satu orang yang tidak mengambilnya lalu ia pergi. Lalu aku kembangkan uang upah itu hingga menjadi banyak onta, sapi, kambing dan budak. Suatu ketika pekerja yang satu itu datang dan meminta haknya. Maka aku berikan semua onta, sapi, kambing dan budak hasil upahnya dulu. Lalu ia mengambil semuanya tanpa menyisakan sedikitpun. Akupun membiarkannya. Demi Allah, jika Engkau melihat ini sebagai amal kebaikan, maka bukalah pintu goa ini agar kami selamat.

Tiba-tiba pintu gua itu terbuka dan mereka bisa keluar dengan selamat.

Pelajaran yang dapat diambil :
  1. Allah Maha penggenggam alam semesta, yang menguasai kehidupan dan kematian manusia. Maka setiap nasib buruk dan baik kita hendaknya kita mohonkan kepada Allah.
  2. Berdoa dengan menyebut amal kebaikan kita (bertawasul), dibolehkan secara syar’i.
  3. Berbakti kepada orang tua hendaklah diutamakan dari yang lain. Sesudah bakti kepada Allah dan RasulNya
  4. Setiap perbuatan keji dan zina tidak akan memberikan rasa bahagia dalam hidup
  5. Tunaikanlah amanah tanpa harus meminta upah
Disarikan dari hadits Bukhari nomor 2111 dan Muslim nomor 4926.

Jumat, 01 November 2013

Adab Masuk dan Keluar Masjid


Kesatu:
Bershalawat dan berdoa saat masuk masjid

Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Bila salah seorang di antara kalian hendak masuk masjid hendaknya ia bershalawat atas Nabi dan membaca doa, ‘Yaa Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmatmu.’ Dan, bila keluar hendaknya ia bersalam kepada Nabi lalu mengucapkan, ‘Yaa Allah, sungguh aku mohon karunia-Mu’” (HR. al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra bersumber dari Abu Humaid atau Abu Usaid)
MASUK MASJID

DO'A MASUK MASJID 01

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
ALLOHUMMAFTA_HLIII ABWAABA RO_HMATIK
Ya Alloh bukalah bagiku pintu-pintu rohmatmu.
رواه مسلم 1165 والنسائي 721
(HR Muslim no.1165 An-Nasa'y no.721)
& kitab Al-Adzkaar An-Nawawy halaman 32-33

DO'A MASUK MASJID 02
بِسْمِ اللهِ, وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ ,اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ, وَافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
BISMILLAH, WASSALAAMU 'ALAA ROSUULILLAH, ALLOHUMMAGHFIRLII DZUNUUBII,
WAFTA_HLIII ABWAABA RO_HMATIK
HR. IBNU MAAJAH NO. 763

Kedua:
Shalat dua rakaat

Dari Abu Qatadah, sahabat Rasulullah, ia mengatakan, “Aku pernah masuk masjid sementara saat itu Rasulullah tengah duduk di hadapan khalayak, lalu aku pun kemudian duduk. Beliau pun berkomentar seraya mengatakan (kepadaku),

مَا مَنَعَكَ أَنْ تَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجْلِسَ
“Apakah gerangan yang menghalangimu untuk melakukan shalat dua rakaat sebelum engkau beranjak duduk?”

Aku pun menanggapi komentar beliau tersebut seraya mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, aku melihat engkau sedang duduk dan demikian pula orang-orang yang berada di sekitarmu, mereka sedang duduk. Beliau kemudian bersabda,


فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ
“ِApabila salah seorang di antara kalian masuk masjid janganlah ia langsung duduk sebelum ia shalat dua rakaat” (HR. Muslim, no.1688)

Namun, jika iqamat telah dikumandangkan atau shalat wajib sedang dilakukan, maka hal tersebut tidak disunnahkan, tetapi yang dituntunkan oleh beliau adalah segera bergabung bersama jamaah untuk melakukan shalat wajib bersama sang imam. Rasulullah bersabda,

إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ صَلاَةَ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةُ
“Bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan, maka tak ada shalat selain shalat Wajib” (HR. Muslim, no.1678 bersumber dari Abu Hurairah)

Ketiga:
Menyibukkan diri dengan hal-hal yang akan mendatangkan pahala, seperti shalat sunnah dan berdoa.

Dari Abdullah bin Mughafal, dari Nabi bersabda,

بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ لِمَنْ شَاءَ
“Antara dua adzan ada waktu untuk melakukan shalat bagi yang ingin melakukannya” (HR. at-Tirmidzi, No.185 bersumber dari Abdullah bin Mughaffal)

Syaikh Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri Abul Ala saat memberikan penjelasan hadits ini dalam kitabnya “Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jami’ at-Tirmidzi”, beliau mengatakan, sabda beliau, “Antara dua adzan,” yakni: ‘Waktu antara adzan dan iqamah. Sedangkan yang dimaksud shalat yaitu shalat sunnah, seperti yang dikatakan oleh al-Hafizd (Ibnu Hajar al-Atsqalani-ed)’

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Doa antara adzan dan iqamah itu tidak akan tertolak” (HR. Ahmad di dalam Musnad, no. 12529 bersumber dari Anas bin Malik)

Keempat:
Bersegera bangkit bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan dan sang imam telah terlihat

Rasulullah bersabda,

إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ تَقُومُوا حَتَّى تَرَوْنِى
“Bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan, maka janganlah kalian berdiri hingga kalian melihat diriku” (HR. Muslim, no. 1395 bersumber dari Abu Qatadah)

Kelima:
Meluruskan dan merapatkan barisan

Rasulullah bersabda,

سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ
“Lurus dan rapatkanlah barisan kalian karena sesungguhnya lurus dan rapatnya barisan termasuk kesempurnaan shalat (shalat berjama’ah-ed)” (HR. Muslim, no. 1003 bersumber dari Anas bin Malik)

Keenam:
Segera mengikuti gerakan imam

Rasulullah bersabda,

إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ. وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعُونَ
“Seorang imam itu dijadikan supaya diikuti. Oleh karena itu, bila ia bertakbir maka hendaklah kalian bertakbir, bila ia ruku maka hendaknya kalian rukuk, bila ia mengucapkan,

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Allah mendengar orang yang memuji-Nya” maka ucapkanlah,

اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
“Yaa Allah, Tuhan kami bagi-Mu segala puji. Bila ia shalat dengan berdiri, maka shalatlah dengan berdiri, bila ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian dengan duduk semuanya.” (HR. Muslim, no.962 bersumber dari Abu Hurairah)

Ketujuh:
Berdzikir seusai shalat

Dari Tsauban, ia mengatakan, “Adalah Rasulullah bila usai shalat beliau beristighfar sebanyak 3x lantas membaca,

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Yaa Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha suci Engkau, Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan.”
Al-Walid berkata, “Aku bertanya kepada imam al-Auza’i, ‘Bagaimanakah istighfarnya?’, ia menjawab,”

تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
“Engkau mengatakan, ‘Astaghfirullah, astaghfirullah.’” ( HR. Muslim, no. 1362)

Kedelapan:
Menggunakan jari jemari tangan kanan saat berdzikir

Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud, no.1502)

Kesembilan:

Bershalawat dan berdoa saat keluar masjid 

DO'A KELUAR MASJID 01

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ.
ALLOHUMMA INNIII AS'ALUKA MIN FADL-LIK
Ya Alloh, Aku mohon keutamaan dariMu
رواه مسلم 1165 والنسائي 721
(HR Muslim no.1165 An-Nasa'y no.721)
& kitab Al-Adzkaar An-Nawawy halaman 32-33

DO'A KELUAR MASJID 02
بِسْمِ اللهِ, وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ ,اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ, وَافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ فَضْلِكَ
BISMILLAH, WASSALAAMU 'ALAA ROSUULILLAH, ALLOHUMMAGHFIRLII DZUNUUBII,
WAFTA_HLII ABWAABA FADL-LIK
HR. IBNU MAAJAH NO. 763
Kesepuluh:
Memakai sandal/sepatu dimulai dengan bagian yang kanan terlebih dahulu

Aisyah mengatakan,


كَانَ يُحِبُّ التَّيَامُنَ مَا اسْتَطَاعَ فِي طُهُورِهِ وَتَنَعُلِّهِ وَتَرَجُّلِهِ وَ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Adalah Rasulullah suka mendahulukan yang kanan sebisa yang beliau lakukan dalam bersuci, memakai sandal, bersisiran dan dalam segala urusannya.”(HR. an-Nasa’i, no.112)

ADAB MASUK DAN KELUAR DARI KAMAR MANDI/WC


Dalam kehidupan sehari hari kita tentu tak bisa tidak harus ke kamar mandi/wc, baik tujuannya untuk bersuci, membersihkan diri ataupun buang hajat. Maka sudah selayaknya kita memperhatikan sunnah sunnah nabi ketika masuk dan keluar dari kamar mandi, diantaranya:

Membaca Do’a

Kamar mandi/wc adalah tempat tinggal setan. Karena karena itu hendaknya kita memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan laki laki dan perempuan dengan mengucapkan do’a:

-
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Allahumma inniy a'udzubika minal khubusi walkhobaais
,”se-sungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perem-puan”.
(HR.Ahmad dari Anas bin Malik).

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jika hendak masuk wc beliau membaca [بِسْمِ اللهِ]
“Dengan nama Allah. Ya Allah” (HR.Ibn Abi Syaibah (29902) dari Anas bin Malik)
Dzikir ini berfungsi untuk menutup aurat manusia dari penglihatan jin.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda:
“Penutup aurat anak Adam dari Pandangan jin ketika ia masuk wc adalah dengan mengucapkan bismillah.” (shahih al-jami’ halaman 675 hadist no:3610)

Masuk Dengan Mendahulukan Kaki Kiri

Karena ia sedang memasuki tempat najis, maka seharusnya ia mendahulukan kaki kiri. Berbeda halnya ketika memasuki tempat yang terhormat dan mulia, hendaknya ia mendahulukan kaki kanan, misalnya masuk ke masjid. Setiap pekerjaan baik dan mulia hendaknya di mulai dengan sebelah kanan. Dan apabila pekerjaan itu sebaliknya, maka di dahului yang sebelah kiri, salah satunya ketika hendak masuk ke kamar mandi/wc.

Jangan Berlama-lama Di Kamar Mandi/wc

Janganlah seseorang berlama lama dalam kamar mandi, usahakan selekas mungkin ia menyelesaikan hajatnya di kamar/mandi. Kalau sudah selesai segeralah keluar dan jangan berlama lama menetap di dalamnya. Karena kamar mandi/wc adalah tempat setan dan kotoran sehingga tempat seperti itu tidak di anjurkan untuk berlama lama berada di situ.

Keluar Dengan Mendahulukan Kaki Kanan

Sebab sebelah kanan selalu di dahulukan dalam melakukan setiap perkara yang baik. Keluar dari kamar mandi/wc berarti berpindah dari tempat yang kotor ke tempat yang bersih. Oleh karena itu mendahulukan kaki kanan ketika keluar.

Bacalah Do’a Ketika Keluar Dari Kamar Mandi/wc

Yaitu do’a yang pernah di ucapkan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ketika keluar dari wc yaitu:

غُفْرَانَكَ
Ghufroonaka
“Aku minta ampun kepadaMu” (HR.Ahmad (VI/155), Abu Dawud (30), An-Nasaa’I dalam kitab Al-Kubra (9907), At Tirmidzi (7), dan ia menghasankan hadist ini, Ibn Majah (300), Ibnu Hibban (1441) Ihsaan, Al-Hakim (I/158), Ad-Daarimi (I/174), Ibn Jaaruud (42), Al_Bukhari dalam Adabul Mufraad (693/97), Ibnu As-Sunni (23), dari ‘Aisyah radhiallahu’anha)

Semoga manfaat untuk kita semua.