Senin, 01 Juni 2020

Pasal 27 Ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945

pasal 27 ayat 1

Pasal 27 Ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945 berisi apa ya? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut. Kamu harus mengetahui beberapa hal berikut.

Undang-Undang Dasar I945

Undang-undang Dasar 1945 merupakan dasar konstitusi negara dan salah satu dasar hukum tertulis di Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.
Semua kebijakan dan peraturan akan mengaju pada Undang-Undang Dasar 1945, karena UUD 1945 mengandung semua nilai-nilai yang terdapat pada dasar negera, Pancasila.
pasal 27 ayat 1
Buku UUD 1945
Sebelum menjadi UUD 1945 yang kita gunakan saat ini, UUD 1945 telah mengalami proses amandemen atau perubahan.
Berdasarkan website resmi dari Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham), sejauh ini UUD telah mengalami amandemen sebanyak empat kali melalui sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Amandemen tersebut berlangsung pada Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1999, 2000, 2001, dan 2002.

Pasal 1 UUD 1945

Dalam batang tubuh UUD 1945 terdapat 37 pasal yang mengatur semua kegiatan dan kebijakan untuk bernegara.
Salah satu diantaranya adalah pasal yang mejelaskan tentang hak asasi manusia. Hak asasi manusia adalah hak  kebebasan yang dimiliki setiap manusia dari sejak ia lahir. Pasal yang mengatur adanya Hak Asasi Manusia dijelaskan pada pasal 27 dan 28.
Pasal 27 sendiri terdiri dari 3 ayat yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 27 Ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945

Pasal 27 ayat 1

Segala warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Pasal 27 ayat 2

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Pasal 27 ayat 3

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal-pasal ini secara umum membahas mengenai kedudukan setiap warga negara di depan hukum dan pemerintahan, hak sebagai warga negara, serta kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang warga negara.
Sekian pembahasan mengenai isi pasal 27 UUD 1945, semoga bermanfaat !!!

Minggu, 24 Mei 2020

Sejarah Peristiwa Bandung Lautan Api


peristiwa bandung lautan api
gambar via: dronesbackpack.com
Siapa yang tidak pernah mendengar istilah Bandung Lautan Api? Peristiwa bandung lautan api merupakan salah satu peristiwa sejarah yang sangat populer. Peristiwa sejarah ini terjadi saat Indonesia sedang menghadapi upaya untuk mempertahankan kemerdekaannya pasca proklamasi kemerdekaan tahun 1945.
Bandung Lautan Api adalah sebuah sebutan untuk peristiwa terbakarnya kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia dalam upaya menjaga kemerdekaan Indonesia. Pembakaran ini dilakukan oleh masyarakat Bandung sebagai bentuk respon atas ultimatum oleh sekutu yang memerintahkan untuk mengosongkan Bandung.
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada bulan Maret 1946. Sejarah besar ini dilakukan oleh para masyarakat Bandung yang jumlahnya sekitar 200.000 orang. Dalam waktu tujuh jam, mereka melakukan pembakaran rumah serta harta benda mereka sebelum akhirnya pergi meninggalkan Bandung.

Latar Belakang Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api ini dilatarbelakangi oleh banyak hal, yaitu Brigade Mac Donald atau sekutu menuntut para masyarakat Bandung agar menyerahkan seluruh senjata dari hasil pelucutan jepang kepada pihak sekutu. Sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi memerintahkan agar kota Bandung bagian utara dikosongkan dari masyarakat Indonesia paling lambat tanggal 29 November 1945. Sekutu membagi Bandung menjadi dua sektor, yaitu sektor utara serta sektor selatan. Rencana pembangunan kembali markas sekutu di Bandung. gambar via: Jago Sejarah
Peristiwa Bandung Lautan Api ini dilatarbelakangi oleh banyak hal, yaitu:
  • Brigade Mac Donald atau sekutu menuntut para masyarakat Bandung agar menyerahkan seluruh senjata dari hasil pelucutan jepang kepada pihak sekutu.
  • Sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi memerintahkan agar kota Bandung bagian utara dikosongkan dari masyarakat Indonesia paling lambat tanggal 29 November 1945.
  • Sekutu membagi Bandung menjadi dua sektor, yaitu sektor utara serta sektor selatan.
  • Rencana pembangunan kembali markas sekutu di Bandung.

Kronologi Terjadinya Bandung Lautan Api

Kronologi Bandung Lautan Api bisa dirunut dari peristiwa saat pasukan sekutu mendarat di Bandung. Pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada Oktober 1945. Para pejuang Bandung saat itu tengah gencar-gencarnya merebut senjata serta kekuasaan dari tangan Jepang. gambar via: PorosIlmu.com
Kronologi Bandung Lautan Api bisa dirunut dari peristiwa saat pasukan sekutu mendarat di Bandung. Pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada Oktober 1945. Para pejuang Bandung saat itu tengah gencar-gencarnya merebut senjata serta kekuasaan dari tangan Jepang.
Hubungan pemerintah RI dengan sekutu juga sedang tegang. Di saat seperti itu, pihak sekutu menuntut agar seluruh senjata api yang ada di tangan masyarakat, kecuali TKR serta polisi, diserahkan pada pihak sekutu.
Tetapi, sekutu yang baru tiba ini meminta pihak Indonesia untuk menyerahkan seluruh senjata hasil pelucutan Jepang ini. Hal ini ditegaskan lewat ultimatum yang dikeluarkan pihak Sekutu. Isi ultimatum itu yaitu agar senjata hasil pelucutan Jepang segera diserahkan pada Sekutu serta masyarakat Indonesia segara mengosongkan kota Bandung paling lambat tanggal 29 November 1945 dengan alasan untuk keamanan rakyat.
Ditambah lagi, orang- orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan juga mulai melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu keamanan rakyat. Hal semacam ini juga semakin mendorong adanya bentrokan bersenjata pada Inggris serta TKR (Tentara Keamanan Rakyat) jadi tidak dapat dijauhi.
Saat malam tanggal 21 November 1945, TKR serta sebagian badan perjuangan Indonesia melancarkan serangan pada kedudukan-kedudukan Inggris di wilayah Bandung bagian utara. Hotel Homann serta Hotel Preanger yang dipakai musuh sebagai markas juga tidak luput dari serangan.
Menanggapi serangan ini, tiga hari kemudian, MacDonald menyampaikan ultimatum pada Gubernur Jawa Barat. Ultimatum ini berisi agar Bandung Utara dikosongkan oleh masyarakat Indonesia, termasuk juga dari pasukan bersenjata.
Masyarakat Indonesia yang mendengar ultimatum ini tak menghiraukannya. Karena itu, pecahlah pertempuran pada sekutu serta pejuang Bandung di tanggal 6 Desember 1945.
Lalu, di tanggal 23 Maret 1946, sekutu kembali mengulang ultimatumnya. Sekutu memerintahkan agar TRI (Tentara Republik Indonesia) segera meninggalkan kota Bandung. Mendengar ultimatum itu, pemerintah Indonesia di Jakarta kemudian menginstrusikan agar TRI mengosongkan kota Bandung untuk keamanan rakyat.
Walau demikian, perintah ini berbeda dengan yang diberikan dari markas TRI di Yogyakarta. Dari Yogyakarta, keluar instruksi agar terus bertahan di Bandung. Dalam masa ini, sekutu juga membagi Bandung dalam dua sektor, yaitu Bandung Utara serta Bandung Selatan. Lalu, sekutu meminta masyarakat Indonesia untuk meninggalkan Bandung Utara.
Kondisi di kota Bandung jadi semakin genting. Situasi kota ini jadi mencekam serta dipenuhi orang -orang yang panik. Para pejuang juga bingung dalam mengikuti instruksi yang berbeda dari pusat Jakarta serta Yogyakarta. Pada akhirnya, para pejuang Indonesia memutuskan untuk melancarkan serangan besar-besaran pada sekutu di tanggal 24 Maret 1946.
Para pejuang Indonesia menyerang pos-pos sekutu. Mereka juga membakar semua isi kota Bandung Utara. Setelah berhasil membumihanguskan kota Bandung Utara, barulah mereka pergi mengundurkan diri dari Bandung Utara. Aksi ini dilakukan oleh 200.000 orang selama 7 jam.
Keadaan Bandung yang dipenuhi dengan kobaran api laksana lautan inilah yang membuat peristiwa tersebut dijuluki dengan sebutan Bandung Lautan Api.

Tujuan Membakar Bandung

Para pejuang Bandung memilih membakar Bandung dan lalu meninggalkannya dengan alasan tertentu. Maksudnya yaitu untuk mencegah tentara Sekutu serta tentara NICA Belanda dalam memakai kota Bandung sebagai markas strategis militer mereka dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. gambar via: Wisata Bandung
Para pejuang Bandung memilih membakar Bandung dan lalu meninggalkannya dengan alasan tertentu. Maksudnya yaitu untuk mencegah tentara Sekutu serta tentara NICA Belanda dalam memakai kota Bandung sebagai markas strategis militer mereka dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
Operasi pembakaran Bandung ini dikatakan sebagai operasi “bumihangus”. Keputusan untuk membumihanguskan kota Bandung diambil lewat musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3), yang dilakukan di depan seluruh kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, tanggal 23 Maret 1946.
Hasil musyawarah itu lalu diumumkan oleh Kolonel Abdoel Haris Nasoetion sebagai Komandan Divisi III TRI. Ia juga memerintahkan evakuasi Kota Bandung. Lalu, hari itu juga, rombongan besar masyarakat Bandung mengalir. Pembakaran kota berlangsung malam hari sambil para penduduknya pergi meninggalkan Bandung.
Dengan terbakarnya kota Bandung, maka sekutu tidak bisa memakai Bandung sebagai markas strategis militer. Operasi bumi hangus ini membuat asap hitam mengepul tinggi menyelimuti kota Bandung. Semua listrik turut padam.
Di dalam kondisi genting ini, tentara Inggris juga menyerang sehingga pertempuran sengit tidak terhindarkan. Pertempuran terbesar berlangsung di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung. Di tempat inilah adanya gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu.
Rupanya, pejuang Indonesia Muhammad Toha serta Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia) memperoleh misi penghancurkan gudang amunisi itu. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang senjata itu dengan dinamit. Walau demikian, kedua milisi itu turut terbakar di dalam gudang besar yang diledakkannya itu.
Awalnya, staf pemerintahan kota Bandung merencanakan untuk tetap berada di dalam kota. Akan tetapi, untuk keselamatan mereka, maka pukul 21.00 itu, mereka juga turut dalam rombongan yang dievakuasi dari Bandung.
Mulai sejak saat itu, sekitar pukul 24.00, Bandung kosong dari masyarakat serta TRI. Sementara, api masihlah membubung membakar kota, hingga Bandung menjadi lautan api.
Strategi operasi bumihangus ini merupakan strategi yang tepat karena kekuatan TRI serta milisi rakyat memanglah tak sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu serta NICA yang besar. Sesudah peristiwa Bandung Lautan Api tersebut, lalu TRI bersama dengan milisi rakyat melakukan perlawanan dari luar Bandung lewat cara bergerilya. 

Asal Julukan Bandung Lautan Api

Istilah atau sebutan ‘Bandung Lautan Api’ pada peristiwa ini muncul di harian Suara Merdeka pada tanggal 26 Maret 1946. Ketika peristiwa pembakaran itu terjadi, seorang wartawan muda, Atje Bastaman, menyaksikannya dari buk
it Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. gambar via: Wisata Bandung – Panduan Wisata
Istilah atau sebutan ‘Bandung Lautan Api’ pada peristiwa ini muncul di harian Suara Merdeka pada tanggal 26 Maret 1946. Ketika peristiwa pembakaran itu terjadi, seorang wartawan muda, Atje Bastaman, menyaksikannya dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut.
Dari puncak tersebut, Atje Bastaman melihat Bandung memerah mulai dari Cicadas sampai ke Cimindi. Karena itu, begitu ia tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan penuh semangat segera menuliskan berita mengenai peristiwa ini serta memberinya judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api”.
Akan tetapi, kurangnya ruang untuk tulisan judulnya membuat ia harus membuat judulnya jadi lebih pendek, yaitu menjadi “Bandoeng Laoetan Api”.

Fakta Tentang Bandung Lautan Api

monumen peristiwa bandung lautan api. gambar via: dronesbackpack.com
Dari peristiwa Bandung Lautan Api tersebut, ada beberapa fakta menarik yang harus kamu ketahui. Berikut ini adalah beberapa faktanya:

1. Politik “Bumi Hangus” Pada Peristiwa Bandung Lautan Api

Pada detik-detik peristiwa Bandung Lautan Api berlangsung, sekutu yang terdiri atas tentara Inggris serta NICA Belanda melakukan ultimatum pada rakyat Bandung untuk segera meninggalkan Bandung serta sekitarnya agar Kota Bandung bisa dipakai sebagai markas strategi perang melawan Kemerdekaan. Rakyat pada saat itu tak rela kota mereka digunakan oleh musuh untuk melawan kemerdekaan. Oleh karenanya, TRI merumuskan strategi agar rakyat meninggalkan Kota Bandung dalam kondisi Bandung terbakar seluruhnya. Rakyat harus merelakan rumahnya terbakar agar tak diduduki oleh sekutu.

2. A. H. Nasution, Otak di Balik Politik “Bumi Hangus”

Nama pahlawan yang sering menjadi nama jalan raya di seluruh Indonesia ini memanglah sudah tak asing lagi di dengar. Pada masanya, beliau adalah Komandan Divisi III (atau saat ini bernama) Kodam III Siliwangi. Beliau merupakan penggagas sekaligus orang yang memberi komando agar masyarakat meninggalkan Bandung dengan segera.

3. Peristiwa Terjadi Selama 7 Jam

Pembumihangusan Bandung Lautan Api berlangsung selama 7 jam. Tak ada sumber pasti yang mengatakan jam dimulainya peristiwa itu. Tetapi yang pasti, peristiwa itu berlangsung saat malam hari, sampai pukul 24.00 pun peristiwa pembumihangusan ini masihlah terjadi.

4. 200.000 Masyarakat Merelakan Tempat Tinggalnya Dibakar

Sebelum peristiwa pembumihangusan berlangsung, sebanyak 200.000 jiwa yang tinggal di Kota Bandung serta sekitarnya meninggalkan Kota Bandung menuju daerah pegunungan di Selatan.

5. Dua Pemuda Misterius di Balik Peristiwa Bandung Lautan Api

Orang Bandung tentu pernah mendengar nama jalan Mohamad Toha, atau mungkin saja pernah mendengar nama jalan Mohamad Ramdan. Keduanya adalah nama pahlawan asli dari Bandung yang menjadi ‘man of the match’ pada peristiwa Bandung Lautan Api.
Menurut beragam sumber sejarah, Mohamad Toha adalah pemuda yang membawa dinamit untuk meledakkan gudang senjata yang saat itu dijaga tentara Jepang. Beberapa sumber juga menyebutkan kalau menjelang meledaknya gudang senjata di Dayeuhkolot, ada dua pemuda yang hilang, yaitu Mohamad Toha serta Mohamad Ramdan.
Pada akhirnya, diketahui kalau Mohamad Ramdan memanglah gugur dalam pertempuran. Sesudah peristiwa Bandung Lautan Api, jenazahnya diserahkan pada ibunya. Tetapi, Mohamad Toha sendiri tak diketahui di mana jenazahnya.

6. Asal Mula Istilah “Peristiwa Bandung Lautan Api”

Arti “Bandung Lautan Api” muncul dari dua orang yang cukup berperan strategis. Yang pertama yaitu Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Ketika itu, berdasar pada pengakuan A. H. Nasution, ia berbincang dengan Sutan Syahrir serta Rukana. Muncullah pendapat dari Rukana, “Mari kita bikin Bandung Selatan jadi lautan api.”
Selain dilontarkan oleh Rukana, kata “Bandung Lautan Api” juga nampak dari seseorang wartawan harian Suara Merdeka, Atje Bastaman, yang melihat pembakaran Bandung dari sebuah bukit di Pameungpeuk, Garut. Ia melihat Bandung sangat memerah dari Cicadas sampai Cimindi. Sesudah tiba di Tasikmalaya, Atje bersemangat menulis berita serta memberi judul tulisannya dengan “Bandoeng Djadi Laoetan Api”. Karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judulnya diperpendek jadi “Bandoeng Laoetan Api”.

7. Pencipta Lagu “Halo-halo Bandung” yang Misterius

Lagu nasional yang satu ini memanglah lahir setelah peristiwa Bandung Lautan Api. Tetapi pencipta lagu Halo-halo Bandung tak pernah benar-benar diketahui siapa orangnya. Bila pernah menemukan nama Ismail Marzuki sebagai penciptanya, kamu masihlah belum tepat karena beliau hanya seorang pengubah, bukanlah pencipta dari lagu itu. 

Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Teks Proklamasi atau Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.
Adapun yang merumuskan proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad Soebardjo
Para pemuda yang berada di luar meminta supaya teks proklamasi bunyinya keras. Namun Jepang tak mengizinkan. Beberapa kata yang dituntut adalah “penyerahan”, “dikasihkan”, diserahkan”, atau “merebut”. Akhirnya yang dipilih adalah “pemindahan kekuasaan”. Setelah dirumuskan dan dibacakan di rumah orang Jepang, isi proklamasi pun disiarkan di radio Jepang. Berikut isi proklamasi tersebut:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
                                                                                   Djakarta, 17 – 8 – ’05

                                                                                Wakil2 bangsa Indonesia.
Teks Naskah Proklamasi Klad yang ditempatkan di Monumen Nasional.
Teks Proklamasi
Teks Proklamasi

Teks Proklamasi mengalami perubahan.

Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah “Proklamasi Otentik“, adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut :
 PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
                                                    Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
                                                             Atas nama bangsa Indonesia.
                                                                         Soekarno/Hatta.

Teks Naskah Proklamasi Otentik yang ditempatkan di Monumen Nasional
Teks Naskah Proklamasi Otentik, yang ditempatkan di Monumen Nasional
Naskah Proklamasi Klad ini ditinggal begitu saja dan bahkan sempat masuk ke tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. B.M. Diah menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.
Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta
Soekarno membacakan naskah, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang
sudah diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta
Catatan: Tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di atas (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada teks naskah Proklamasi Otentik) tertulis angka “tahun 05” yang merupakan kependekan dari angka “tahun 2605“, karena tahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman pemerintah pendudukan militer Jepang saat itu adalah sesuai dengan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yang kala itu adalah “tahun 2605“.)
sumber: id.wikipedia.org

Kamis, 21 Mei 2020

Rumus Keliling dan Luas Bangun datar

Berikut Gambar Dan Rumus Bangun Datar !!!!



Cara mencari Luas Dan mencari keliling pada bangun datar ...





Semoga Bermanfaat !!!

Rumus Bangun Datar

1. Persegi

Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun persegi, antara lain:
Rumus Luas persegi, yaitu:
L = S x S
Rumus Keliling persegi, yaitu:
K = S + S + S + S ataupun K = 4 x S
Keterangan:
  • L: Luas
  • K: Keliling
  • S: Sisi
Contoh Soal:
Perhatikanlah gambar di bawah ini:
bangun datar adalah
Dari gambar di atas, tentukan:
a. Tentukan luas perseginya:
b. Tentukan keliling perseginya:
Jawab:
a. Rumus Luas persegi ABCD yakni: s x s, sehingga
= 5 cm x 5 cm
= 25 cm2.
Jadi, luas persegi ABCD yaitu: 25 cm2.
b. Rumus Keliling persegi ABCD ialah: 4 x s, sehingga
= 4 x 5 cm
= 20 cm.
Jadi, jumlah keliling persegi ABCD tersebut yaitu 20 cm.

2. Persegi Panjang

Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun persegi panjang, antara lain:

Rumus Luas persegi panjang, yaitu:
L = p x l
Rumus Keliling persegi panjang, yaitu:
K  = 2 x (p + l)
Keterangan:
  • L: Luas
  • K: Keliling
  • p: panjang
  • l: lebar
Contoh Soal 
Suatu bangun persegi panjang, mempunyai p = 10 cm dan l = 5 cm, terdiri atas  EFGH:
Pertanyaan:
a. Hitunglah luas persegi panjang EFGH:
b. Hitunglah keliling persegi panjang EFGH!:
Jawab:
a. Rumus luas persegi panjang EFGH adalah L= p x l, sehingga
L  = 10 cm x 5 cm
L = 50 cm2.
Jadi, luas persegi panjang EFGH yaitu 50 cm2.
b. Rumus Keliling sama persegi panjang EFGH adalah: 2 x (p + l), sehingga
= 2 x (10 cm + 5 cm)
= 2 x 15 cm.
= 30 cm
Jadi, keliling persegi panjang EFGH yaitu 50 cm.

3. Segitiga

Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun Segitiga, antara lain:

Rumus luas segitiga yaitu:
Luas = ½ x a x t
Rumus keliling segitiga yaitu:
Keliling = s + s + s atau K = a + b + c
Contoh Soal
Suatu bangun segitiga memiliki sebuah ukuran seperti yang tertera di gambar di bawah ini:
contoh soal bangun datar
Pertanyaan:
a. Hitunglah luas segitiga :
b. Hitunglah keliling segitiga :
Jawab:
a. Luas segitiga Rumusnya yaitu ½  x  a  x  t, sehingga
= ½ x 12 cm2.
= 6 cm2
Jadi, hasil perhitungan dari luas segitiga adalah 6 cm2.
b.  Keliling segitiga nya adalah = s + s + s, sehingga
= AC+AB+BC
= 3cm+4cm+5cm
= 12 cm.
Jadi, keliling segitiga adalah 12 cm.

4. Jajar genjang


Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun Jajar agenjang, antara lain:

NamaRumus
Keliling (K)K = 2 × (a + b)
Luas (L)L = a × t
Sisi Alas (a)a = (K ÷ 2) – b
Sisi Sisi Miring (b)a = (K ÷ 2) – a
t diketahui Lt = L ÷ a
a diketahui La = L ÷ t
Contoh Soal
Perhatikanlah gambar jajaran genjang ABCD di bawah ini!
bangun datar persegi
Panjang BC = DA = 8 cm.

Pertanyaan:
a. Hitunglah luas jajaran genjang ABCD, merupakan:
b. Hitunglah keliling jajaran genjang ABCD, merupakan:

Jawab:
a. Luas jajaran genjang ABCD adalah = a x t, sehingga
= 8 cm x 7 cm
= 56 cm2
Jadi, luas jajaran genjang ABCD yaitu 56 cm2.
b. Keliling jajaran genjang ABCD adalah s + s + s + s, maka:
K = AB + BC + CD + DA, yakni :
K = 8 cm + 8 cm + 8 cm + 8 cm
= 32 cm.
Jadi, keliling jajaran genjang ABCD adalah 32 cm.

5. Trapesium


Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun trapesium, antara lain:

NamaRumus
Luas (L)rumus luas trapesium
Keliling (K)K = AB + BC + CD + DA
Tinggi (t)rumus tinggi trapesium
Sisi a (CD)rumus sisi trapesiumatau CD = K – AB – BC – AD
Sisi b (AB)rumus trapesiumatau AB = K – CD – BC – AD
Sisi ADAD = K – CD – BC – AB
Sisi BCBC = K – CD – AD – AB
Contoh soal:
Perhatikanlah bangun datar trapesium EFGH di bawah ini!
sifat bangun datar
Panjang EH = FG ialah 8 cm.
Pertanyaan:
a. Tentukanlah luas trapesium EFGH:
b. Tentukanlah keliling trapesium EFGH:
Jawab:
= ½  x  (16cm  +  6 cm) x  7 cm
= ½  x  22  cm x  7 cm
= 11cm  x   7 cm
= 77 cm2
Jadi, luas trapesium EFGH di atas adalah 77 cm2.
b. Keliling trapesium EFGH memiliki rumus yaknni: s + s + s + s, maka:
K = EF  +  FG  +  GH  +  HE
K = 16 cm  +  8 cm  +  6 cm  +  8 cm
= 38 cm.
Jadi, luas keliling trapesium EFGH di atas adalah 38 cm.

6. Layang – layang


Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun Layang-Layang, antara lain:
NamaRumus
Luas (L)L = ½ × d1 × d2
Keliling (K)K = a + b + c + d
K = 2 × (a + c)
Diagonal 1 (d1)d1 = 2 × L ÷ d2
Diagonal 2 (d2)d2 = 2 × L ÷ d1
a atau ba = (½ × K) – c
c atau dc = (½ × K) – a
Contoh Soal
Perhatikan layang layang ABCD di bawah ini!
ciri ciri bangun datar
DiketahuI;
Panjang BC = panjang CD
Panjang AB = panjang AD
Pertanyaan:
a. Hitunglah luas layang layang ABCD!
b. Hitunglah keliling layang layang ABCD!
Jawab:
= ½ x AC x BD
= ½ x 30 cm x 15 cm
= 225 cm2
Jadi, luas layang layang ABCD tersebut yaitu 225 cm2.
b. Keliling dari layang-layang ABCD adalah: 2 x (x + y), sehingga
= 2 x (AB + BC)
= 2 x (12 cm + 22 cm)
= 2 x 34 cm
= 68 cm
Jadi, keliling layang layang ABCD yaitu 68 cm.

7. Belah Ketupat


Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun Belah ketupat, antara lain:
NamaRumus
Keliling (K)K = s + s + s + s
K = s × 4
Luas (L)L = ½ × d1 × d2
Sisi (s)s = K ÷ 4
Diagonal 1 (d1)d1 = 2 × L ÷ d2
Diagonal 2 (d2)d2 = 2 × L ÷ d1
Contoh Soal:
Perhatikan belah ketupat di bawah ini!
rumus bangun datar dan bangun ruang beserta gambarnya
Panjang AC adalah 12 cm
Panjang BD adalah 16 cm
Pertanyaannya yaitu:
a. Tentukanlah luas belah ketupat ABCD!
b. Tentukan simak keliling belah ketupat ABCD!
Jawab:
a. Luas belah ketupat ABCD adalah = ½ x d1 x d2, sehingga
= ½ x AC x BD
= ½ x 12 cm x 16 cm
= 96 cm2
Jadi, luas belah ketupat ABCD yaitu 96 cm2.
b. Keliling belah ketupat ABCD adalah: s + s + s + s, sehingga
= AB + BC + CD + DA
= 4 x s
= 4 x 10 cm
= 40 cm
Jadi, keliling belah ketupat ABCD yaitu 40 cm.

8. Lingkaran

Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun Lingkaran, antara lain:
  • phi (π): 3,14159 (dibulatkan menjadi 3,14) atau 22/7. 
NamaRumus
Diameter (d)d = 2 × r
Jari-jari (r)r = d ÷ 2
Luas (L)L = π x r x r
atau
L = π x r2
Keliling (K)K = π x d
Mencari rr = K/ 2π
r = √L/ √π
Contoh Soal
Mencari Luas
Apabila diketahui suatu lingkaran memiliki diameter 14 cm. Berapakah luas lingkaran tersebut?
Jawab:
Diketahui:
  • d = 14 cm
Sebab d = 2 × r maka:
r = d/2
r = 14/2
r = 7 cm
Ditanyakan:
  • Luas lingkaran?
Penyelesaian:
Luas = π × r²
Luas = 22/7 × 7²
Luas = 154 cm²
Sehingga, luas lingkaran tersebut yaitu 154 cm².
Mencari Keliling
Hitunglah keliling lingkaran yang memiliki jari-jari 20 cm.
Jawab
Diketahui:
  • r = 20 cm
  • π = 3,14
Ditanyakan:
  • Keliling lingkaran?
Jawab:
Keliling = 2 × π × r
K            = 2 × 3,14 × 20
K            = 125,6 cm
Sehingga, keliling lingkaran tersebut yaitu 125,6 cm.
Mencari Diameter
Diketahui suatu lingkaran mempunyai keliling sebesar 66 cm. Tentukan berapa diameter lingkaran tersebut!
Jawab
Diketahui:
  • Keliling = 66 cm
Ditanyakan:
  • Diameter lingkaran?
Jawab:
Keliling = π × d
Dalam mencari diameter, maka kita akan menggunakan rumus mencari diameter, yaitu:
Rumus mencari diamter ialah d = keliling / π
  • d = 66 / (22/7)
  • d = (66 × 7) / 22
  • d = 21 cm
Sehingga, diameter lingkaran tersebut yaitu 21 cm.

Sekian, Semoga Bermanfaat !!!