BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Saat ini permintaan ikan air tawar naik cukup
tinggi untuk kebutuhan dalam maupun luar kota.untuk kebutuhan dalam kota saja
sudah kualahan,hal ini di karenakan hasil ikan laut tidak bisa dipastikan
hasilnya karena pengaruh dari cuaca dan kondisi laut yang sekarang sudah
tercemar sehingga untuk mencari ikaan laut agak susah,sedangkan permintaan akan
ikan terus meningkat.
Faktor lain yang memegang peranan penting atas proyek ikan lele adalah rasa dagingnya yang khas dengan kaandungan omega padat dan gizi yang cukup tinggi,sehingga sering dijadikan sebagai sumber prote’in yang murah dan mudah didapat,serta memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat.
Oleh karena kepopulenya itu membuat ikan lele memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan.
Faktor lain yang memegang peranan penting atas proyek ikan lele adalah rasa dagingnya yang khas dengan kaandungan omega padat dan gizi yang cukup tinggi,sehingga sering dijadikan sebagai sumber prote’in yang murah dan mudah didapat,serta memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat.
Oleh karena kepopulenya itu membuat ikan lele memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan.
B.Tujuan
-Memenuhi kebutuhan masyarakat akan
hasil perikanan
-Berkontribusi dalam menggerakkan
perekonomian terutaman dikalangan masyarakat menengah kebawah, dengan timbulnya
usaha usaha derivative dan kemitraan yang melibatkan masyarakat, sehingga pada
akhirnya akan mampu mengurangi pengangguran.
C. Analisa SWOT
1. Strength
(Kekuatan) dari usaha ini antara lain,
a. Dibutuhkan
oleh semua masyarakat
b. Pertumbuhan
ikan lele yg cepat usia 4 bulan sudah bisa di pasarkan.
c.
Pendistribusian yang cepat, karena setiap daerah ada pasar
2. Weakness
(Kelemahan) dari yang telah saya teliti ialah,
a. Apabila bibit
baru di masukan ke kolam biasanya ada yg mati di karenakan proses adaptasi.
b. Sudah banyak
pengusaha lain di bidang usaha yang sama
3. Opportuniti
(Peluang)
a. Banyaknya tempat
pemasaran, seperti pasar,restoran,pedagang pecel lele, dll.
b.
Fasilitas/transportasi sudah memadai dalam proses pendistribusian produk.
4. Treath
(Ancaman)
a. Ada banyaknya
pesaing yang bergerak di bidang usaha yang sama
b. Persaingan
harga yang tidak sehat
BAB II
TENTANG PERUSAHAAN
A. Nama Perusahaan
Usaha ini saya beri nama “Budidaya
Ikan Lele Najung”. Saya berkeyakinan sangat tinggi dengan keberhasilan bisnis
ini, dimana setelah mempertimbangkan segala sesuatu nya, keyakinan akan bisnis
ini menjadi bisnis besar sangat tinggi.
B.
Jenis Perusahaan
Sebagai bentuk awal dari usaha ini
adalah usaha budidaya. Seiring dengan suatu motivasi untuk tumbuh berkembang,
pengusaha dalam waktu dekat akan menjadikan usaha ini sebagai usaha yang
berbentuk Usaha Dagang (UD) yang berbadan hukum yang sah dan kuat.
Berdasarkan perencanaan ini, maka akan
dibutuhkan waktu sebagai proses teknis pelaksanaan usaha. Disini pengusaha
sudah memberikan target yang harus dicapai dalam satu tahun kedepan. Target itu
dimulai dengan usaha budidaya, dan target enam (6) bulan usaha adalah
terbentuknya Usaha Dagang (UD), dan dalam satu (1) tahun.
C.
Lokasi Perusahaan
Usaha “Budidaya Ikan Lele Najung” berlokasi
di kawasan Purworejo, tepatnya di Desa Kaliwungu Kidul, Kecamatan Ngombol.
Usaha ini sebagai permulaan didirikan di lahan sawah yang tidak produktif lagi,
dengan luas tanah 10 are. Kawasan ini akan diusahakan untuk pembuatan 30 kolam
ikan, dengan luas rata-rata kolam ± 12 meter per kolam. Kapasitas yang
direncanakan untuk setiap kolam adalah 1.000 sampai 2.000 ekor ikan.
BAB IV
PELAKSANAAN USAHA
A. Teknis Pembuatan Kolam.
Kolam, sebagai tempat utama budidaya
lele, dibuat secara efektif dan
efisien. Dalam usaha ini direncanakan
adanya kombinasi antara kolam tanah
dengan kolam terpal. Kolam tanah akan
dibuat 8 kolam,. Sedangkan sisanya akan dibuat kolam terpal, sebanyak 12 kolam.
-Kolam terpal.
Suatu teknologi yang murah dan gampang
diterapkan, adalah pembuatan kolam dengan menggunakan terpal. Kolam terpal
dibuat rata-rata dengan luas 12 meter persegi, dan memerlukan terpal dengan
ukuran 4 x 5 meter. Kolam terpal ditujukan untuk budidaya dari bibit lele,
sampai berusia sekitar 2 bulan. Ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses
pensortiran, dimana lele memiliki sifat kanibalisme yang tinggi, sehingga harus
selalu dikontrol kemerataan pertumbuhan lele tersebut. Yang kecil akan dimakan
oleh yang besar.
Pensortiran dilakukan paling tidak 3
kali selama masa panen.
-Kolam tanah
Kolam tanah ditujukan untuk ikan lele
yang sudah tidak memerlukan tahap pensortiran, yang sudah berumur antara 2
bulan keatas. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan treatment khusus kepada lele
yang akan dijual, dimana situasi mirip dengan keadaan alamiahnya, sehingga
memaksimalkan pembesarannya.
B.
Pengairan
Secara topografi, letak atau lokasi
usaha budidaya adalah disamping saluran irigasi persawahan. Sehingga ini
menjadi tempat yang sangat ideal untuk pembangunan kolam. Selain tidak akan
kekurangan air, juga akan terbebas dari Banjir, karna memiliki sedikit
kemiringan dan ketinggian yang ideal, dan saluran pembuangan air yang bagus.
Untuk kelancaran dan efisiensi waktu, digunakan satu mesin sanyo. Untuk kolam
tanah, akan digunakan system air mengalir.
C.
Pakan
Dalam usaha agribisnis ini akan
menggunakan pellet sebagai makanan utama. Setelah berusia kurang lebih dua
bulan, akan diberikan kombinasi makanan,yaitu dari
jeroan ayam dan roti.
Untuk analisa jumlah pakan yang
dibutuhkan dapat dilihat dari ilustrasi
dibawah
Harga pellet per sak (30 kg) adalah
rata-rata Rp. 225.000, atau Rp. 7.500/ kg
Harga jeroan ayam Rp. 2.000/ kg
Harga roti Rp 1.000/ kg
Untuk menghasilkan 1 kilogram daging lele
siap panen, diperlukan 0.8 kilogram
pakan. Apabila hanya menggunakan
pellet, maka akan dibutuhkan pakan sebesar:
Jumlah pakan untuk
produksi 50.000 ekor lele = hasil /
kilogram dibagi 0.8
= 5.714 x 0.8=4.571 kg
=
4.571 kg x Rp. 7.500
=
Rp. 34.282.500
Jadi, dari
ilustrasi diatas, dibutuhkan Rp. 34.282.500 untuk memproduksi
50.000 ekor lele.
Dalam prinsip
untuk memaksimalkan hasil usaha, maka keputusan untuk mengkombinasikan pakan
akan menjadi jalan yang terbaik, yaitu dengan
mengkombinasikan
50% pakan dengan pakan non pellet. Untuk ilustrasi analisisnya
dapat dilihat
dibawah ini.
Dari jumlah pakan
yang diperlukan, yaitu 4.571 kg, digunakan pellet sebanyak 2.285 kg. sehingga,
Total
biaya pakan pellet = 2.285 kg x Rp. 7.500
= Rp
17.141.500
Sedangkan untuk
pakan non pellet adalah
Total
biaya pakan non pellet = 2.285 kg x Rp.
2.000
=
Rp. 4.570.000
Dari analisis
ini, maka total pakan campuran yang diperlukan adalah Rp. 21.711.500.
Dari perbandingan
pakan yang diberikan diatas, selisih yang dihasilkan sebesar
Selisih
biaya pakan = pakan full pellet–pakan
campuran
= 34.282.500–21.711.500
= Rp.
12.571.000
Tentunya itu
merupakan selisih yang sangat banyak yang mencapai 37% dari total biaya pakan
murni pellet.
D. Manajemen Usaha
Dalam usaha “Budidaya Ikan Lele Najung”
ini, selaku pemilik, Singgih Pamungkas, akan berpe ran aktif langsung selaku
manajer dari perusahaan. Untuk regular harian, akan direncenakan diajak dua
orang karyawan yang membantu kelancaran usaha.
Adapun rancangan biaya yang akan
dikeluarkan adalah
Rp. 2.000.000 untuk dua pekerja/bulan
Rp. 2.000.000 untuk seorang manager.
Jadi total biaya tenaga kerja yang
direncanakan adalah 4.000.000/ bulan.
Akan tetapi, untuk usaha yang masih
sifatnya Inhouse Production(produksi budidaya sendiri) hanya membutuhkan satu
orang karyawan. Satu tenagan lagi akan diperlukan setelah system kemitraan bisa
berjalan, yang direncanakan dalam waktu enam bulan dari usaha dimulai.Jadi,
untuk awal usaha budidaya diperlukan biaya tenaga kerja sebesar Rp.3.000.000/bulan.
Bab V
PEMASARAN
Dalam sebuah produksi, tentunya pasar
adalah salah satu bagian yang sangatn penting. Dalam hal ini target pasar kami
adalah :
A.Pasar
Tradisional
Setelah dilakukan
observasi pedagang menjual ikan lele dengan harga Rp 16.000,00-Rp 18.000,00 per
Kg. Sedangkan mereka membeli kepada pengepul Rp 15.000,00 per kg.
B. Pedagang Pecel Lele
Setelah dilakukan
observasi pedagang pecel lele bisa
menjual 500 ekor lele per hari ini merupakan pasar yg menjanjikan.
C. Pengepul dan Kolam Pemancingan
Dalam hal ini untuk kolam pemancingan
juga sangat banyak yang memerlukan lele dengan berat yang lebih tinggi. Untuk segmen
ini adalah segmen yang sangat mudah, tinggal mencari
atau menghubungi pembeli, maka mereka
akan datang untuk membeli hasil budidaya.
Akan tetapi untuk harga mereka hanya
bisa mengambil lebih murah dari harga
pasar, yaitu berkisar antara Rp.
11.000 sampai 13.000 per kilogram.
D. Rumah Makan dan Restaurant
Di daerah Purworejo sendiri terdapat
ratusah restaurant dan rumah makan yangmenyediakan makanan lele. Ini adalah
market segment selanjutnya yang juga sangat potensial. Pemasaran di segmen ini
direncanakan dilakukan setelah terbentukkemitraan yang kuat, sebab untuk Inhouse
Production belum cukup memenuhi kuantitas pasar.
BAB VI
ANALISIS USAHA
Untuk melihat kelayakan usaha budidaya
lele mulia sari ini, maka diperlukan suatu
analisis kelayakan usaha, yang bisa
dilihat pada analisis dibawah ini;
A. Investasi
-Sewa lahan 1 tahun seluas10 are = Rp.
1.500.000
-Biaya pembuatan kolam termasuk ongkos
dan terpal @ Rp. 300.000
Total biaya kolam = Rp. 300.000 x 30 kolam
= Rp. 9.000.000
Total investasi awal yang diperlukan
adalah Rp. 10.500.000
B. Biaya Tetap
-Biaya penyusutan lahan Rp 1.500.000/
1 tahun = Rp 1.500.000
-Biaya penyusutan kolam Rp Rp.
9.000.000/ 3 tahun = Rp. 3.000.000
Jadi, total biaya tetap yang
diperlukan dalam setahun adalah
Total biaya tetap = 1.500.000 + 3.000.000
= Rp 4.500.000
C. Biaya Variable
Biaya variable untuk 1 tahun
diasumsikan untuk penebaran bibit sebanyak 3 kali per tahun, dengan masa panen
3 sampai 4 bulan, untuk setiap budidaya, dengan jumlah benih yang ditebar untuk
setiap masa budidaya adalah 50.000 ekor, dan
dengan asumsi kematian dan kehilangan
sebanyak 20%.
-Benih ukuran 5-8 cm sebanyak 150.000
ekor, @ Rp 125
= 125 x 150.000
= Rp. 18.750.000/tahun
-Obat-obatan 30 unit @ 50.000
= 30 x 50.000
= Rp 1.500.000/tahun
-Pakan sesuai dengan analisis pakan
sebelumnya yaitu Rp. 21.711.500/masa budidaya
= 21.711.500 x 3
= Rp. 65.134.500/tahun
-Alat perikanan 20 unit @ Rp 100.000
= 100.000 x 20
= Rp 2.000.000
-Tenaga kerja tetap
@Rp. 3.000.000/bulan
= 3.000.000 x 12
= Rp. 36.000.000
-Biaya lain-lain 12 bulan @ Rp.
150.000/bulan
= 12 x 150.000
= Rp. 1.800.000
Total biaya variable adalah:
= 18.750.000 + 1.500.000 + 65.134.500
+ 2.000.000 + 36.000.000 + 1.800.000
= Rp. 125.184.500
D. Total Biaya
Dari uraian diatas, maka total biaya
yang diperlukan untuk memulai usaha budidaya lele dalam 1 tahunadalah;
Total biaya
= Biaya tetap + Biaya Variabel
= 4.500.000 + 125.184.500
= Rp 129.684.500
E.Pendapatan
Dalam proses produksi yang dilakukan,
seperti dalam analisis pakan di bab sebelumnya, dalam satu kali proses produksi
dengan penebaran bibi 50.000 ekor, dan asumsi kematian 20%, maka akan
dihasilkan 5.714 kg maka dalam satu tahun akan dihasilkan;
Produksi tahunan
= 5.714 kg x 3
= 17.142 kg per tahun.
Dengan harga jual diasumsikan Rp.
12.000 kep kilogram, maka;
Total penghasilan dalam 1 tahun
= 17.142 x 12.000
= 205.704.000
Jadi, total pendapatan bersih yang
bisa diterima dari usaha budidaya lele ini adalah
Total nett pendapatan
= 205.704.000–129.684.500
= Rp. 76.019.500.
Dari analisis diatas dapat diketahui
bahwa keuntungan bersih
yang akan diperoleh adalah Rp.
76.019.500.
BAB VII
KEUANGAN DAN
MODAL
Dalam analisis diatas, modal yang
diperlukan untuk produksi tahunan sebesar Rp 129.684.500. Akan tetapi untuk
biaya variable, hanya diperlukan biaya untuk 3 bulan pertama, karna setelah itu
akan ada pemasukan dari budidaya yang pertama, yang nantinya akan diputar.
Rincian ini dapat dilihat pada ilustrasi dibawah:
Biaya tetap Rp 4.500.000
Bibit 3 bulan 50.000 x @125= Rp 6.250.000
Pakan Rp 21.711.500
Tenaga kerja Rp 9.000.000
Obat-obatan dan alat perikanan Rp 1.500.000
Lain-lain Rp 450.000
Total
biaya yang diperlukan Rp 43.411.500
Karena keterbatasan akan modal
pengusaha, maka direncanakan untuk melakukan pinjaman ke Bank sebesar Rp.
20.000.000 dengan pasa pinjaman 2 tahun. Apabila peminjaman menggunakan system bunga
menetap 0.9% per bulan, maka pengusaha akan dibebankan bunga sebesar Rp.
180.000.
Dengan demikian maka laba tahunan akan
dipotong beban bunga Bank, yaitu;
Total laba tahunan
= Rp 76.019.500–(Rp. 180.000 x 12
bulan)
= Rp. 73.859.500
Jaminan yang akan digunakan dalam
melakukan pinjaman adalah jaminan
usaha, yaitu “Usaha Budidaya Ikan Lele
Najung”
BAB VIII
ASPEK PERSAINGAN
Dalam setiap usaha yang dilakukan,
pasti akan ada persaingan yang harus dihadapi.
Tentunya itu akan kembali kepada
manajemen usaha itu sendiri, apakah mampu
bersaing dengan yang lain atau tidak. Dalam
usaha untuk bisa bersaing, bahkan menjadi
pemenang dalam persaingan, pengusaha
sudah membuat beberapa langkah strategis,
antara lain:
1.Melakukan
pemasaran door to door
Pemasaran ini dilakukan dengan mencari
langsung mereka yang membutuhkan produk lele segar, misalnya pedagang pecel
lele, restaurant, warung makan, dan ke pedagang tradisional di pasar
tradisional.
2.Mempertahankan
pelanggan dengan system kualitas, kuantitas, serta kontinyuitas yang baik.
Hal ini merupakan basic atau dasar
dalam menjalankan usaha. Dengan rasa puas yang didapatkan pelanggan, maka
mereka akan menjadi pelanggan yang baik, dan bahkan bisa mendatangkan pelanggan
baru, melalui pemaaran dari mulut ke mulut.
3.Pemasaran
on spot.
Pemasaran ini dilakukan dengan menjual
langsung hasil budidaya di tempat usaha, baik itu ke pengepul, maupun, ke
pedagang -pedagang yang mau
membeli kelokasi, dengan pelayanan
yang baik
4.Pembangunan
kemitraan.
Usaha untuk perluasan usaha sehingga
mampu bersaing dengan para competitor yang lainnya adalah menguatkan produksi, sehingga
bisa kokoh dalam usaha.
5.Membangun
relasi yang kuat.
Relasi merupakan salah satu factor
yang sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Untuk itu, hubungan relasi
akan terus ditingkatkan guna mendapatkan informasi yang jauh lebih cepat dari
pesaing bisnis lainnya
AKHIR TAHUN PINJAMAN DI RATE SANGAT RENDAH.
BalasHapusHalo, aku Mrs. Sandra Ovia, pemberi pinjaman uang pribadi, yang Anda dalam utang? Anda membutuhkan dorongan keuangan? pinjaman untuk mendirikan sebuah bisnis baru, untuk bertemu dengan tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini dan juga untuk renovasi rumah Anda. Aku memberikan pinjaman untuk lokal, internasional dan juga perusahaan pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Anda dipersilakan untuk perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.