Sholawat Nariyah
FADILAH SHOLAWAT NARIYAH
Allohumma sholli ’sholaatan
kaamilatan wa sallim salaaman taaamman ‘ala sayyidina Muhammadinilladzi
tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil qurobu wa tuqdho bihil hawaaiju
wa tunalu bihir roghooibu wa husnul khowaatimu wa yustasqol ghomamu
biwajhihil kariem wa ‘ala aalihi wa shohbihi fie kulli lamhatin wa
nafasim bi’adadi kulli ma’lumin laka.
Artinya :Ya Alloh berilah
sholawat dengan sholawat yang sempurna dan berilah salam dengan salam
yang sempurna atas penghulu kami Muhammad yang dengannya terlepas segala
ikatan, lenyap segala kesedihan, terpenuhi segala kebutuhan, tercapai
segala kesenangan, semua diakhiri dengan kebaikan, hujan diturunkan,
berkat dirinya yang pemtrah, juga atas keluarga dan sahabat-sahabatnya
dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas sebanyak hitungan segala
yang ada dalam pengetahuan-MU
Sholawat Tafrijiyyah
(sholawat memohon kelepasan dari kesusahan dan bencana) adalah antara
sholawat yang terkenal diamalkan oleh para ulama kita. Sholawat ini juga
dikenali sebagai Sholawat at-Tafrijiyyah al-Qurthubiyyah
(dinisbahkan kepada Imam al-Qurthubi), dan ada juga ulama yang
menisbahkannya kepada Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam al-Husain
r.anhuma. Di negeri sebelah maghrib, ianya dikenali sebagai Sholawat an-Naariyah
karena menjadi amalan mereka apabila ingin melaksanakan sesuatu hajat
atau menolak sesuatu bencana, mereka akan berkumpul dan membaca sholawat
ini 4444 kali lalu terkabul hajat mereka dan tertolak segala malapetaka
secepat api yang menyambar atau membakar. Ianya juga dikenali sebagai Miftahul Kanzil Muhiith li naili muraadil ‘abiid
(kunci perbendaharaan yang meliputi untuk menyampaikan harapan si
hamba). Sholawat ini empunyai keistimewaannya kerana selain sholawat
ianya merupakan tawassul kepada Allah dengan Junjungan Nabi s.a.w. di
mana kita menyebut nama dan dhamir Junjungan s.a.w. sebanyak 8
kali.Menurut Imam al-Qurthubi siapa yang melazimi akan sholawat ini
setiap hari 41 kali atau 100 kali atau lebih, nescaya Allah melepaskan
kedukaan, kebimbangan dan kesusahannya, menyingkap penderitaan dan
segala bahaya, memudahkan segala urusannya, menerangi sirnya,
meninggikan kedudukannya, memperbaikkan keadaannya, meluaskan rezekinya,
membuka baginya segala pintu kebajikan, kata-katanya dituruti,
diamankan dari bencana setiap waktu dan dari kelaparan serta kefakiran,
dicintai oleh segala manusia, dimakbulkan permintaannya. Akan tetapi
untuk mencapai segala ini, seseorang itu hendaklah mengamalkan sholawat
ini dengan mudaawamah (istiqomah).
Imam as-Sanusi berkata bahawa
siapa yang melazimi membacanya 11 kali setiap hari, maka seakan-akan
rezekinya turun langsung dari langit dan dikeluarkan oleh bumi..
Imam ad-Dainuri berkata bahawa
sesiapa yang membaca sholawat ini dan menjadikannya wirid setiap selepas
sholat 11 kali, nescaya tidak berkeputusan rezekinya, tercapai martabat
yang tinggi dan kekuasaan yang mencukupi. Sesiapa yang mendawamkannya
selepas sholat Subuh setiap hari 41 kali, tercapai maksudnya. Sesiapa
yang mendawamkannya 100 kali setiap hari, terhasil kehendaknya dan
memperolehi kehormatan/kemuliaan melebihi kehendaknya. Sesiapa yang
mendawamkannya setiap hari menurut bilangan para rasul (313 kali) untuk
menyingkap segala rahsia, maka dia akan menyaksikan segala apa yang
dikehendakinya. Sesiapa yang mendawamkannya 1000 kali sehari, maka
baginya segala yang tidak dapat hendak diterang dengan kata-kata, tidak
pernah dilihat mata, tidak pernah didengar dan tidak pernah terbetik di
hati manusia.
Imam al-Qurthubi juga berpesan
bahawa sesiapa yang berkehendak untuk menghasilkan hajatnya yang besar
atau menolak bencana yang menimpa, maka bacalah sholawat ini sebagai
tawassul dengan Junjungan Nabi yang empunya akhlak yang agung 4,444
kali, nescaya Allah ta`ala akan menyampaikan kemahuan dan harapan itu
atas niat si pembaca. Ibnu Hajar al-’Asqalani telah menyebut akan
kelebihan bilangan ini sebagai iksir fi sababit ta`siir (pati ubat sebagai penyebab berlakunya kesan).
Menurut kata ulama, sholawat ini
adalah merupakan satu perbendaharaan daripada khazanah-khazanah Allah,
dan bersholawat dengannya merupakan kunci-kunci pembuka segala
khazanah-khazanah Allah yang dibukakan Allah bagi sesiapa yang
mendawaminya serta dengannya seseorang boleh sampai kepada apa yang
dikehendaki Allah s.w.t. Oleh itu silalah ikhwah semua merujuk kepada
para ulama kita (ingat bukan ulama mereka kerana karang semuanya akan
dibid`ahsesatkan) dan melihat akan karangan-karangan terdahulu seperti
“Afdhalush Sholawat ‘ala Sayyidis Saadaat” karangan Syaikh Yusuf bin
Ismail an-Nabhani, “Jawahirul Mawhub” dan “Lam`atul Awrad” kedua-duanya
karangan Tok Syaikh Wan ‘Ali Kutan al-Kelantani, “Khazinatul Asrar” shollu ‘alan Nabiy.
Sholawat Nariyah, tidak ada
dari isinya yg bertentangan dg syariah, makna kalimat : yang dengan
beliau terurai segala ikatan, hilang segala kesedihan, dipenuhi segala
kebutuhan, dicapai segala keinginan dan kesudahan yang baik, serta”,
adalah kiasan, bahwa beliau saw pembawa Alqur’an, pembawa hidayah,
pembawa risalah, yg dg itu semualah terurai segala ikatan dosa dan
sihir, hilang segala kesedihan yaitu dengan sakinah, khusyu dan selamat
dari siksa neraka, dipenuhi segala kebutuhan oleh Allah swt, dicapai
segala keinginan dan kesudahan yang baik yaitu husnul khatimah dan
sorga.
Dalam kitab Khozinatul Asror
(hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat
Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat
Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang
dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul
dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444
kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam
diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri
memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat
(Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan
putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang
kaya.”
Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh
Syekh Nariyah. Syekh yang satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad
sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang
ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam
menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dan
akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon
keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang menyertakan nabi
biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu penyusun
sholawat nabi yang disebut sholawat nariyah.
Suatu malam syekh nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444
kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam
suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta dimasukan surga
pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada seseorang
sahabat yang cemburu dan lantas minta didoakan yang sama seperti syekh
nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah
minta terlebih dahulu.
Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah
yang bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap
malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan
kesejahteraan nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada
hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah
menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si
pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.
Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa
umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat
yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya kenapa nabi
malah didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa kepada Allah
jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW karena doa kita
akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.
Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak
orang yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yang
dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali
karena syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali. Jadi
jumlah amalan itu tak lebih dari itba’ (mengikuti) ajaran syekh.
Agar bermanfaat, membacanya harus disertai keyakinan yang
kuat, sebab Allah itu berada dalam prasangka hambanya. Inilah pentingnya
punya pemikiran yang positif agar doa kita pun terkabul. Meski kita
berdoa tapi tidak yakin (pikiran negatif) maka bisa dipastikan doanya
tertolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar